Lancarkan Serangan Brutal ke Negara Bagian Chin, Amerika Serikat Sebut Junta Militer Myanmar Menjijikkan

2 November 2021, 20:49 WIB
Serangan junta militer Myanmar dengan membakar rumah-rumah di Negara Bagian Chin /www.laprenslatina.com

KABAR WONOSOBO – Pasukan militer Myanmar melancarkan serangan ke area pemukiman di Kota Thantlang, Negara Bagian Chin.

Karena  serangan ini, Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Minggu, 31 Oktober 2021 bahwa mereka “sangat prihatin” tentang keamanan di Myanmar yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menghancurkan lebih dari 100 rumah serta gereja-gereja Kristen di Negara Bagian Chin barat.

“Serangan ‘menjijikkan’ ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban militer Burma dan mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran berat serta pelanggaran hak asasi manusia, termasuk mencegah transfer senjata ke junta militer,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

 Baca Juga: Setidaknya 1000 Warga Sipil Terbunuh dalam Kudeta oleh Junta Militer di Myanmar Sejak Februari 2021

Price mengatakan bahwa Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinannya atas operasi militer oleh pemerintah di Myanmar yang telah jatuh dalam kekacauan kudeta sejak Februari dengan lebih dari 1.200 orang tewas.

Pasukan rezim militer Myanmar menembaki Kota Thantlang yang sebagian besar kosong pada Jumat, 29 Oktober 2021, menyebabkan kebakaran dan menghancurkan rumah-rumah di sana.

Serangan itu terjadi setelah seorang tentara junta ditembak mati pada pukul 09.30 oleh Pasukan Pertahanan Chinland (CDF), yang telah memantau situasi di Thantlang, setelah anggota kelompok perlawanan setempat mengatakan mereka melihat dia menjarah sebuah toko.

 Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Presiden Myanmar Sebut Dirinya Dipaksa untuk Mundur oleh Junta Militer

Sebagai pembalasan atas pembunuhan itu, angkatan bersenjata junta yang menduduki daerah itu menembakkan peluru artileri ke kota.

Dalam waktu satu jam, beberapa tentara telah tiba di lokasi di mana tentara itu tewas, kemudian mulai membakari rumah-rumah.

Api kemudian melalap kota itu, menghancurkan puluhan rumah dan bangunan termasuk kantor keamanan anak-anak atau “Save the Children”.

 Baca Juga: Babak Baru Eskalasi Politik Myanmar, Sekitar 20 Orang Tewas dalam Serangan Pihak Milisi dengan Junta Militer

Sebagian besar penduduk Thantlang telah meninggalkan kota selama bentrokan bulan lalu, banyak dari mereka melintasi perbatasan India.

Tim informasi militer mengkonfirmasi pada Sabtu, 30 Oktober 2021 bahwa dua gereja dan 70 rumah dibakar di kota itu, tetapi menuduh pasukan pertahanan rakyat setempat sebagai penyebab kebakaran.

Juru bicara pemerintah militer Zaw Min Tun mengatakan kepada media lokal bahwa peran militer dalam pengahncuran Thantlang adalah tuduhan yang tidak berdasar.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler