Kosovo menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1 Februari 2021 dan awal Maret menjadi negara Eropa pertama dan negara mayoritas Muslim pertama yang mendirikan kedutaan besar di bagian barat Yerusalem.
Baca Juga: Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel, Pangeran Abu Dhabi Tanam Investasi Senilai 173 Miliar Rupiah
Langkah itu merupakan tindak lanjut dari KTT Gedung Putih yang dihadiri mantan perdana menteri Kosovo, Avdullah Hoti, presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump dan Presiden Serbia, Aleksander Vucic pada September 2020.
Pembentukan hubungan antara Kosovo dan Israel didahului dengan kesepakatan normalisasi hubungan yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir antara negara Yahudi dan empat negara Arab, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko.
Sejak itu, Israel berusaha meyakinkan negara-negara dunia untuk memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Palestina mengklaim Yerusalem Timur yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian dianeksasi, sebagai ibu kota negara masa depan.
Seperti kita ketahui, sebagian besar negara mendirikan kedutaan besar Israel di Tel Aviv, hanya Amerika Serikat dan Guatemala yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem dan kini Kosovo menyusul kedua negara tersebut.
Erdogan meminta Kosovo untuk mempertimbangkan kembali pembukaan kedutaan besar Israel di Yerusalem dalam surat ucapan selamat kepada Perdana Menteri Albin Kurti yang baru menjabat pekan lalu.
Baca Juga: Presiden Wanita Pertama Tanzania Samia Suluhu Hassan Gantikan John Magufuli yang Meninggal Dunia