Seperti dilansir oleh KabarWonosobo.com melalui laman dailymail.co.uk, Morgan menyampaikan bahwa ia ingin tahu lebih banyak tentang konteksnya, termasuk apakah pernyataan tersebut tidak bersalah dan tidak berbahaya, atau dengan nada jahat.
Morgan turut mengatakan bagaimana ia dan rekannya, Sharon Osbourne, yang membelanya atas opini terhadap Meghan Markle dan Pangeran Harry, dipaksa untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Baca Juga: Kendall Jenner Dapat Ancaman dari Pria Tak Dikenal, Segera Tambah Keamanan di Rumah
Sharon Osbourne sendiri meninggalkan acaranya The Talk pada 26 Maret setelah perbedatan sengit pada 10 Maret selepas ia membela haknya untuk menyuarakan pandangan.
“Jika Anda menuduh orang lain melakukan rasisme, dan saya sangat tertarik dengan perdebatan ini, karena saya juga telah dituduh melakukan rasisme hanya karena tidak percaya terhadap Meghan Markle, yang sekarang kita tahu tidak mengatakan yang sebenarnya selama wawancara (dengan Oprah Winfrey) itu,” ungkap Morgan.
Morgan menambahkan betapa ia merasa marah dan bersedih akan hal tersebut. Terlebih selepas sahabatnya sendiri, Sharon Osbourne, harus keluar dari pekerjaan karena turut membelanya.
Baca Juga: Normalisasi Hubungan UEA dengan Israel, Pangeran Abu Dhabi Tanam Investasi Senilai 173 Miliar Rupiah
Sebelumnya, Pangeran Harry menyampaikan dalam wawancara bersama Oprah Winfrey, bahwa pelakunya bukanlah Sang Ratu atau pun Pangeran Philip.
Morgan turut menyayangkan tindakan yang dilakukan Opran Winfrey lantaran jurnalis kawakan tersebut luput bertanya lebih banyak atau justru klarifikasi baik dari Pangeran Harry, maupun Meghan Markle.
Menutup wawancara, Morgan mengatakan bahwa ada 17 klaim yang dibuat oleh Pangeran Harry dan Meghan Markle telah terbukti salah, dibesar-besarkan, dan tidak dapat diverifikasi.***