Bank Sperma Swedia Defisit, Pendonor Berkurang karena Pandemi, Buka Kesempatan untuk Donor Luar Negeri

- 16 April 2021, 22:11 WIB
Ilustrasi proses penyuntikan sperma donor ke sel telur dalam program assisted pregnancy. Tangkapan layar Youtube VICE.
Ilustrasi proses penyuntikan sperma donor ke sel telur dalam program assisted pregnancy. Tangkapan layar Youtube VICE. /Youtube.com/ VICE

 

KABAR WONOSOBO - Swedia menghadapi kekurangan sperma yang akut karena calon donor menghindari rumah sakit selama pandemi Covid-19.

Sperma-sperma dari para pendonor kebanyakan digunakan untuk program kehamilan terbantu (assisted pregnancy).

Kurangnya persediaan sperma menghentikan inseminasi di sebagian besar sistem perawatan kesehatan dan memperpanjang waiting list menjadi bertahun-tahun.

Baca Juga: Kandungan Alkohol Tinggi hingga Mitos Sebabkan Keguguran, Ini Alasan Durian Tidak Cocok Dikonsumsi Ibu Hamil

“Kami kehabisan sperma. Sebelumnya kami tidak pernah mengalami kekurangan donor seperti tahun lalu, "kata Ann Thurin Kjellberg, Kepala Unit reproduksi di Rumah Sakit Universitas Gothenburg.

Menurut dokter yang mengetahui masalah tersebut, kekurangan itu membuat waktu tunggu untuk assisted pregnancy melonjak dari sekitar enam bulan menjadi sekitar 30 bulan pada tahun lalu atau malah bisa jadi lebih lama.

“Sangat stres karena kami tidak bisa mendapatkan waktu atau tanggal yang pasti untuk memulai perawatan,” kata Elin Bergsten, seorang guru matematika berusia 28 tahun dari Swedia Selatan.

 Baca Juga: Ada Gejala Anak Alami Hipospadia? Jangan Panik, Berikut Langkah Pencegahan dan Penanganannya

Dua tahun lalu, Bergsten dan pasangannya mengetahui bahwa sang suami tidak dapat memproduksi air mani, dan pasangan tersebut segera mengajukan permohonan untuk program assisted pregnancy.

Bergsten rencananya akan segera menjalani siklus kedua inseminasi, sebelum akhirnya perawatannya ditunda tanpa kejelasan waktu karena kekurangan sperma.

“Ini adalah permasalahan nasional. Kami kehabisan sperma di Gothenburg dan Malmo. Stockholm pun akan menyusul dalam waktu dekat," tambah Thurin Kjellberg sembari menyebutkan tiga wilayah terpadat di Swedia

 Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh pada Anak di Masa Pandemi Covid-19

Selain penyedia layanan kesehatan publik, ada juga klinik swasta di Swedia yang mampu mengatasi kekurangan dengan membeli sperma dari luar negeri.

Tetapi perawatan assisted pregnancy di sana seringkali menghabiskan biaya sebanyak 100.000 krona Swedia atau sekitar Rp 172 juta (kurs Rp 1.720/krona Swedia), sehingga tidak terjangkau bagi banyak orang.

Dikutip Kabar Wonosobo dari Reuters, assisted pregnancy adalah program gratis dalam layanan kesehatan nasional Swedia.

 Baca Juga: Denmark Negara Pertama yang Setop Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ternyata ini Alasannya

Negara-negara Nordik dan Belgia memiliki tingkat kehamilan terbantu tertinggi di dunia menurut European Society of Human Reproduction and Embryology.

Berdasarkan hukum Swedia, sampel sperma hanya dapat digunakan oleh maksimal 6 wanita.

Sebagian besar sperma yang disumbangkan di Swedia telah mencapai kapasitas legal ini.

 Baca Juga: Beberapa Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mata, Agar Pengelihatan Tetap Jernih dan Sehat

Itu berarti, di banyak wilayah di Swedia, assisted pregnancy hanya bisa dilakukan oleh wanita yang pernah menggunakan sampel sperma tertentu sebelumnya.

Margareta Kitlinski, yang menjalankan unit reproduksi di Rumah Sakit Universitas Skane mengatakan dibutuhkan sekitar 8 bulan untuk memproses donor karena banyak tes yang terlibat, dan banyak sampel sperma gagal menjadi donor yang layak karena masalah yang umum dihadapi oleh sperma beku.

“Dari 50 orang yang menghubungi, paling banter hanya setengah dari mereka yang bisa menjadi donor,” kata Kitlinski.

 Baca Juga: Kocak! Peti Mati Pria Selandia Baru Ini Bikin Ratusan Pelayat Gagal Bersedih, Bentuknya Seperti ini

Beberapa wilayah Swedia telah menggunakan media sosial untuk mendorong calon pendonor pria.

Cara tersebut cukup membantu meskipun hasilnya berbeda di tiap wilayah dan masih belum memenuhi kuota.

“Kita perlu tampil di TV dan memberitahu pria Swedia untuk jadi pendonor sperma,” kata Thurin Kjellberg.***

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-spermdonation/sweden-faces-sperm-deficit-as-pandemic-keeps-donors-away-from-clinics-idUSKBN2C20P9

Deskripsi: Kurangnya stok sperma menghentikan inseminasi di sebagian perawatan kesehatan dan memperpanjang waiting list jadi bertahun-tahun di Swedia

Writer: Agas

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah