Banjir dan Tanah Longsor yang Melanda Bangladesh Mengakibatkan Kamp Pengungsian Rohingya Terseret Arus

- 31 Juli 2021, 23:18 WIB
Banjir dan tanah longsor yang melanda perbatasan Bangladesh dan Myanmar pada Jumat, 30 Juli 2021 akibatkan banjir yang hanyutkan kamp pengungsi Rohingya
Banjir dan tanah longsor yang melanda perbatasan Bangladesh dan Myanmar pada Jumat, 30 Juli 2021 akibatkan banjir yang hanyutkan kamp pengungsi Rohingya //www.rfi.fr/

KABAR WONOSOBO – Banjir muson dan tanah longsor melanda perbatasan Bangladesh dan Myanmar akibat diguyur hujan deras sejak Senin, 25 Juli 2021 lalu.

Banjir dan tanah longsor yang terjadi Jumat, 30 Juli 2021 kemarin dipicu musim penghujan di Bangladesh.

Akibat bencana tersebut sedikitnya 20 orang termasuk enam pengungsi Rohingya tewas di Bangladesh.

Baca Juga: Kritisi Kudeta Militer di Negaranya, Miss Myanmar Raih Gelar Kostum Nasional Terbaik di Miss Universe 2020

Wilayah sepanjang perbatasan Bangladesh dan Myanmar merupakan lokasi kamp-kamp pengungsian yang ditinggali nyaris  satu juta warga Rohingya.

Administrator distrik Cox’s Bazar, Mamunur Rashid mengatakan bahwa sekitar tiga ratus ribu orang terjebak di wilayah itu.

“Banjir telah menenggelamkan sekitar 306.000 orang di distrik Cox’s Bazar. Sedikitnya 70 desa telah terendam banjir,” kata Rashid.

Baca Juga: Berani Kritik Kudeta, Model dan Aktor Tampan Paing Takhon Dijemput 8 Truk Militer Myanmar

Akibat dari bencana ini, ribuan orang dikabarkan tidak bisa keluar rumah selama tiga hari terakhir ini.

Pejabat setempat menyebutkan bahwa sekitar 36.000 orang lainnya telah dievakuasi ke sekolah-sekolah dan tempat perlindungan.

Awal pekan ini, otoritas Bangladesh mengevakuasi 10.000 pengungsi Rohingya dari sekitar kamp-kamp di Cox's Bazar karena badai yang menerjang.

Baca Juga: Ribuan Warga Etnis Karen Myanmar Mengungsi ke Thailand karena Diberondong Serangan Udara Junta Militer

Para pengungsi Rohingya tersebut umumnya tinggal di gubuk-gubuk bambu beratap lembaran plastik pada bukit-bukit curam

Sehingga kamp-kamp itu pun dengan mudah terbawa arus longsor dan tergenang lumpur yang mengalir turun dari lereng bukit.

Seperti diketahui bahwa sekitar 74.000 warga Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine Myanmar pada 2017.

Baca Juga: UPDATE: Setidaknya 160 Orang di Jerman Tewas dalam Musibah Banjir Bandang yang Melanda Eropa Barat

Perpindahan secara besar-besaran ini dilakukan setelah pasukan keamanan melancarkan tindakan keras yang menurut PBB merupakan tindakan genosida.

Sebelumnya wilayah kamp-kamp ini telah dilakukan lockdown akibat lonjakan infeksi virus Corona.

Akibat hal tersebut, para petugas evakuasi pun mengalami kesulitan dalam proses penyelamatan akibat akses yang dibatasi.

Baca Juga: Detik-detik Mencekam Saat Banjir Bandang Mulai Menenggelamkan Kereta Bawah Tanah Kota Zhengzhou, China

Sementara itu organisasi UNICEF Bangladesh melalui akun twitternya juga menginformasikan musibah banjir ini dan meminta untuk melakukan penyelamatan kepada para korban yang terdampak banjir dan tanah longsor ini.

“Upaya yang sedang dilakukan di #Rohingya #refugeecamps untuk menyelamatkan orang-orang yang terkena dampak banjir bandang akibat hujan lebat,” tulis akun @UNICEFBD pada 27 Juli 2021.*** 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Wio News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x