Salah Gunakan Jabatan, Polisi ini Dipenjara Seumur Hidup karena Culik, Perkosa dan Bunuh Seorang Wanita Karir

- 2 Oktober 2021, 01:50 WIB
Wayne Couzens, polisi Inggris sebagai tersangka pembunuhan dan pelecehan seksual
Wayne Couzens, polisi Inggris sebagai tersangka pembunuhan dan pelecehan seksual /people.com

KABAR WONOSOBO – Seorang polisi Inggris dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan seorang eksekutif wanita berusia 33 tahun.

Wayne Couzens dinyatakan bersalah pada Kamis, 30 September 2021 oleh Jaksa Fulford atas tindakan pembunuhan yang mengejutkan dan membuat marah bangsa Inggris.

Lelaki berusia 48 tahun itu dianggap Jaksa Fulford melakukan kejahatan dengan keseriusan kasus yang sangat tinggi sehingga diharuskannya mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.

Baca Juga: Tawuran Antar Geng Terbesar Terjadi di Penjara Ekuador, 116 Orang Tewas, 80 Orang Luka-Luka“Penyalahgunaan peran seorang polisi seperti yang terjadi dalam kasus ini untuk menculik, memperkosa, dan membunuh korban adalah sama seriusnya dengan pembunuhan atas tujuan ideologis politik, agama” kata Fulford

Dia menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejadian yang tragis dan mengatakan Couzens sebagai pemburu wanita untuk diculik dan diperkosa.

Couzens sendiri sebagai seorang polisi London yang bertugas menjaga kawasan diplomatik melakukan pembunuhan terhadap Sarah Everard setelah menculiknya dengan kedok penangkapan palsu.

Baca Juga: Gugatan Terhadap Pangeran Andrew atas Kasus Kekerasan Seksual di Bawah Umur Berlanjut

Dia mengaku bersalah atas pembunuhan, pemerkosaan , dan penculikan Everard di mana dia harus menanggung hukuman seumur hidupnya di pengadilan Old Bailey London.

Ini mengartikan bahwa sebagai pelaku pembunuhan, Couzens tidak memiliki kesempatan untuk pembebasan bersyarat.

Hukuman seumur hidup adalah vonis wajib dalam kasus pembunuhan di Inggris, tetapi biasanya tergantung pada pengadilan untuk memutuskan jangka waktu minimum yang harus dijalani sebelum kemungkinan pembebasan lebih awal.

 Baca Juga: Alanis Morissette: Saya Pernah Mengalami Kekerasan Seksual dan Tidak Ada yang Mau Mendengar saat Saya Mengadu

Couzens diberi hukuman seumur hidup yang sangat langka dan hanya dijatuhi untuk kejahatan yang sangat serius.

Di bawah hukuman ini, tidak ada waktu minimum yang ditentukan oleh hakim, dan terdakwa tidak pernah dipertimbangkan untuk pembebasan bersyarat.

Couzens telah menculik Sarah Everard pada 3 Maret saat wanita itu pulang dari rumah seorang teman di London.

Baca Juga: Pekerja Kesehatan WHO Terlibat dalam Kasus Pelecehan Seksual ketika Memberantas Ebola di Rep. Demokratik Kongo

Kemudian tubuh Everard ditemukan di hutan sekitar 80 km jauhnya dari Inggris tenggara dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa kematian dari Everard ini diakibatkan dari adanya cekikan di bagian lehernya menggunakan sebuah benda yang diduga itu adalah sabuk milik Couzens.

Seorang saksi melihat Everard diborgol sebelum penculikannya dan polisi yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan bahwa Couzens mungkin menggunakan dalih protokol Covid-19 sebagai alasan untuk menangkapnya sebelum membunuhnya.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: News Sky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x