Akhirnya BWF Minta Maaf kepada Indonesia Soal All England 2021, lewat Surat Poul-Erik Hoyer

22 Maret 2021, 20:55 WIB
Poul-Erik Hoyer dalam tangkapan layar kanal Youtube Badminton Europe. /Youtube.com/ Badminton Europe

 

KABAR WONOSOBO – Adanya insiden dipaksa mundurnya tim Merah Putih dari turnamen penting  All England 2021 berbuntut banyak hal, termasuk opini publik hingga netizen Indonesia.

Namun pada akhirnya, seperti dilansir KabarWonosobo.com dari laman Antara News, Badminton World Federation (BWF) alias Federasi Bulu Tangkis Dunia secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas insiden itu lewat sebuah surat tertanggal 21 Maret 2021.

Surat permintaan maaf resmi itu ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Lewat surat itu, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer Larsen melayangkan permintaan maaf secara khusus.

Baca Juga: Inilah Kronologi Diberhentikannya Tim Indonesia oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia BWF di All England 2021

Sekaligus lewat surat itu, Poul-Erik Hoyer juga menyampaikan penyesalan dan kekecewaannya atas kejadian pada All England 2021 yang terjadi pada para atlet Indonesia. bahkan dalam surat itu, Poul-Erik Hoyer juga menyampaikan permohonan maaf kepada banyak pihak termasuk Presiden Jokowi.

“Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan dan frustasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia,” tulis Poul-Erik Hoyer dalam suratnya yang diterima Menpora di Jakarta, Senin 22 maret 2021.

Poul-Erik Hoyer dalam surat itu meminta maaf atas nama seluruh jajaran BWF. Tertulis pula permohonan maaf tersebut kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Inggris, para pejabat, Ketua Umum PBSI dan jajaran, dan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia Dimulai Sebelum Era Kemerdekaan, Ada Tradisi ‘Mengejutkan’ Tim Lawan

Selanjutnya tertulis juga permohonan maaf kepada seluruh komunitas dan penggemar bulu tangkis di Indonesia. disampaikan Poul-Erik Hoyer, BWF menyadari bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulu tangkis dunia.

Bahkan diakui juga Indonesia sering merajai berbagai kejuaraan yang sekaligus menjadi sebuah prestasi harapan bangsa di kancah olahraga internasional, khususnya Bulu tangkis.

Dari kejadian pada para atlet Indonesia itu diungkap Poul-Erik Hoyer menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi BWF. Hkhususnya untuk bisa menggelar turnamen bulu tangkis yang lebih baik ke depannya. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang menjadi sebuah tantangan sulit bagi banyak pihak.

Baca Juga: Akun Pelaku Prostitusi dalam Jaringan Jadi Sorotan Kominfo, Pemilik Aplikasi Diminta Tegas Menutup

Diharapkan Hoyer, peristiwa All England 2021 itu supaya tidak mempengaruhi hubungan baik yang sudah terjalin antara Indonesia dan BWF, yang kurun waktunya tidak sebentar.

Poul-Erik Hoyer juga menuliskan beberapa kalimat untuk mengenang momen dan kedekatan dirinya dengan pemain dan pelatih tim asal Indonesia. Yaitu ketika dirinya masih sebagai pemain tim nasional Denmark.

“Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yang sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap harmonis dan bahkan lebih kuat di masa mendatang,” tulis Hoyer.

Baca Juga: Kecewa Diblokir oleh Twitter dan Facebook, Donald Trump Segera Luncurkan Media Sosial Sendiri

Dalam pemberitaan sebelumnya, Tim Bulu Tangkis Indonesia yang tengah berlaga di All England 2021 diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 10 hari.

Hal itu sebagai tindakan karena mereka berada satu pesawat dengan salah satu penumpang yang terpapar Covid-19 pada perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham.

Padahal, Skuad Merah Putih telah menjalani tes Covid-19 setelah mendarat di Birmingham, pada Sabtu,13 Maret 2021. Hasil tes itu seluruhnya terdata negatif.

Baca Juga: Artefak Peninggalan 5000 Tahun Sebelum Masehi Ditemukan di Ngarrindjeri Australia, Diduga dari Tulang Kanguru

Namun karena adanya Pemerintah Inggris tentang penelusuran kontak erat positif Covid-19, maka mereka dilarang bertanding. Usai kejadian itu, muncul banyak protes termasuk menyebut BWF dinilai tidak kompeten sebagai penyelenggara kompetisi di masa pandemi dan hasilnya merugikan tim Indonesia.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler