Langkah Balas Dendam atas Ledakan yang Diduga Didalangi Israel, Iran Makin Gencar Perkaya Nuklirnya

- 15 April 2021, 03:10 WIB
Ilustrasi kegiatan fasilitas nuklir Natanz di Iran. Tangkapan layar Youtube DW News.
Ilustrasi kegiatan fasilitas nuklir Natanz di Iran. Tangkapan layar Youtube DW News. / Youtube.com/ DW News

"Modifikasi proses baru saja dimulai dan kami berharap untuk mengumpulkan produknya minggu depan," tulis Gharibadadi.

 Baca Juga: Ribuan Warga Etnis Karen Myanmar Mengungsi ke Thailand karena Diberondong Serangan Udara Junta Militer

Iran menegaskan bahwa program nuklir yang dicanangkannya dibuat untuk tujuan damai, meskipun Barat dan IAEA mengatakan Teheran memiliki program nuklir militer yang terorganisir hingga akhir tahun 2003.

Namun, kesepakatan nuklir yang disetujui telah mencegah Iran memiliki persediaan uranium yang cukup untuk dapat membuat senjata nuklir.

Laporan tahunan intelijen Amerika Serikat yang dirilis Selasa lalu masih mempertahankan penilaian bahwa nuklir Iran masih pada zona aman.

 Baca Juga: Rusia Warning Kapal Perang Amerika Serikat yang Menuju Laut Hitam, Diperintahkan Jauhi Semenanjung Crimea

"Iran saat ini tidak melakukan kegiatan pengembangan senjata nuklir yang kami anggap perlu untuk menghasilkan perangkat nuklir," tulis laporan tersebut.

Pembicaraan di Wina bertujuan untuk menghidupkan kembali peran Amerika Serikat dalam perjanjian itu yang sempat diabaikan oleh mantan Presiden Donald Trump, dan mencabut sanksi yang dijatuhkannya terhadap Iran.

Rouhani dalam komentarnya yang dibuat pada Rabu 14 April 2021 menegaskan bahwa Iran masih mencari penyelesaian yang wajar atas program nuklirnya pada pertemuan di Wina.

Baca Juga: Pakistan dan India Akhirnya Perbarui Perjanjian Gencatan Senjata, Bahas Wilayah ‘Line of Control’ Kashmir

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Dailysabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x