"Modifikasi proses baru saja dimulai dan kami berharap untuk mengumpulkan produknya minggu depan," tulis Gharibadadi.
Iran menegaskan bahwa program nuklir yang dicanangkannya dibuat untuk tujuan damai, meskipun Barat dan IAEA mengatakan Teheran memiliki program nuklir militer yang terorganisir hingga akhir tahun 2003.
Namun, kesepakatan nuklir yang disetujui telah mencegah Iran memiliki persediaan uranium yang cukup untuk dapat membuat senjata nuklir.
Laporan tahunan intelijen Amerika Serikat yang dirilis Selasa lalu masih mempertahankan penilaian bahwa nuklir Iran masih pada zona aman.
"Iran saat ini tidak melakukan kegiatan pengembangan senjata nuklir yang kami anggap perlu untuk menghasilkan perangkat nuklir," tulis laporan tersebut.
Pembicaraan di Wina bertujuan untuk menghidupkan kembali peran Amerika Serikat dalam perjanjian itu yang sempat diabaikan oleh mantan Presiden Donald Trump, dan mencabut sanksi yang dijatuhkannya terhadap Iran.
Rouhani dalam komentarnya yang dibuat pada Rabu 14 April 2021 menegaskan bahwa Iran masih mencari penyelesaian yang wajar atas program nuklirnya pada pertemuan di Wina.