Sejak itu, pihak berwenang menahannya tanpa pengadilan hingga 2 tahun yang melebihi batas penahanan di bawah hukum Mesir.
Sejak al-Sisi menjadi menteri pertahanan dan mengatur kudeta militer pada Juli 2013, penjara Mesir telah dipenuhi dengan pembangkang politik dan banyak dari mereka yang meninggal akibat perawatan medis yang sengaja tidak diberikan.
Pada November 2019, setelah kematian mantan Presiden Mohamed Mursi di dalam sel tahanan, para ahli PBB menuliskan bahwa kondisi penahanan Mesir mungkin saja telah melanggar hak asasi manusia dengan risiko kematian yang tinggi.
Sebuah laporan Amnesti Internasional berjudul “What do I care if you die” yang dirilis Januari lalu, mendokumentasikan pengalaman penahanan dari 67 orang di 16 penjara dan menemukan adanya pengabaian terhadap kesejahteraan tahanan.
Petugas penjara menunjukkan pemberian makanan yang tidak memadai dan menolak kunjungan keluarga bahkan pihak berwenang juga menghalangi tahanan politik untuk mendapatkan perawatan kesehatan.***