Larangan Ekspor Minyak Goreng, Jokowi: Penuhi Dulu Kebutuhan Rakyat

- 29 April 2022, 13:30 WIB
Presiden Indonesia Jokowi tanggapi respon larangan ekspor minyak goreng.
Presiden Indonesia Jokowi tanggapi respon larangan ekspor minyak goreng. /Instagram/@jokowi

KABAR WONOSOBO― Kelangkaan membuat Presiden Indonesia yaitu Joko Widodo alias Jokowi hentikan ekspor minyak goreng untuk sementara.

“Saya minta kesadaran industri minyak sawit untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Prioritaskan dulu dalam negeri, penuhi dulu kebutuhan rakyat,” ungkap Jokowi seperti dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Indonesia sendiri telah berbulan-bulan menghadapi kelangkaan dan meroketnya harga minyak goreng dengan penyebab utama yaitu dugaan korupsi CPO.

Pada 19 April 2022, Kejaksaan Agung RI resmi tetapkan empat pihak yang jadi tersangka dugaan korupsi minyak goreng.

Baca Juga: Profil Wilmar, Permata Hijau, dan Musim Mas, Tersandung Korupsi Minyak Goreng bersama Dirjen Kemendag

Mereka terdiri dari Dirjen Kemendag serta tiga bos perusahaan pengolahan minyak goreng, yaitu Wilmar, Musim Mas, dan Permata Hijau Group.

Adanya kelangkaan minyak goreng di Indonesia sendiri membuat Jokowi memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor ke luar negeri.

Keputusan Jokowi tersebut sempat “membuat banyak negara kesusahan” lantaran pentingnya CPO alias minyak sawit dalam industri.

Namun, melalui pidato resminya, presiden Indonesia tersebut menandaskan akan “mementingkan kebutuhan rakyat” terlebih dahulu.

Jokowi juga memberikan urgensi kepada para produsen minyak goreng untuk sama-sama bekerja sama menstabilkan harga di dalam negeri.

Baca Juga: Presiden Umumkan Hentikan Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Mulai 28 April

“Volume bahan baku minyak goreng yang kita produksi dan kita ekspor jauh lebih besar daripada kebutuhan dalam negeri, masih ada sisa kapasitas yang sangat besar. Jika kita semua mau dan punya niat untuk memenuhi kebutuhan rakyat sebagai prioritas, dengan mudah kebutuhan dalam negeri dapat dicukupi,” sambung Jokowi.

Jokowi sendiri membuat patokan untuk mengevaluasi kebijakan ekspor minyak goreng yang telah ia buat.

Jokowi sendiri menyebut bahwa ekspor minyak goreng tak akan berlangsung untuk selamanya.

“Begitu kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, tentu saya akan mencabut larangan ekspor,” tandas Jokowi atau Joko Widodo tersebut.

Baca Juga: Ini Merk Minyak Goreng Produksi PT Wilmar Nabati Indonesia, Tersandung Korupsi Bersama Dirjen Kemendag

Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa kebutuhan akan pajak, devisa, dan surplus perdagangan lah yang membuat ekspor minyak goreng tak akan berlangsung selamanya.

“Karena saya tahu negara perlu pajak, negara perlu devisa, negara perlu surplus neraca perdagangan,” terang Jokowi.

Kendati demikian, ekspor minyak goreng akan tetap dihentikan demi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri terlebih dahulu.

“Tapi memenuhi kebutuhan pokok rakyat adalah prioritas yang lebih penting,” pungkas Jokowi.***

Editor: Khaerul Amanah

Sumber: setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x